AZAN
dan IKAMAH
Dalam shalat
berjamaah, biasanya didahului dengan azan dan ikamah. Bagaimana ketentuan azan
dan ikamah ? yuk kita pelajari materi berikut ini :
1.
Pengertian azan dan ikamah
Azan secara bahasa adalah
pengumuman atau pemberitahuan, sedangkan secara istilah azan adalah panggilan
untuk menunaikan shalat fardhu secara berjamaah atau perkataan tertentu yang
berguna memberitahukan masuknya waktu shalat fardhu.
Ikamah adalah pertanda shalat
berjamaah akan segera dimulai.
Lafal azan
(2x)
اَللهُ اَكْبَر، اَللهُ اَكْبَر
(2x)
أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّاللهُ
(2x)
اَشْهَدُ
اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
(2x)
حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ
(2x)
حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ
(1x) اَللهُ اَكْبَر , اَللهُ اَكْبَر
(1x)
لاَ
إِلَهَ إِلاَّالله
Khusus untuk
azan shalat subuh, mu’azin biasanya mengucapkan lafal :
اَلصَّلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ ( Ash-shalaatu khairum minan-nauum )
yang artinya “ Sholat itu lebih baik dari pada tidur ” dan dibaca 2x setelah lafadz Hayya 'alal-falaah
( حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ ).
اَلصَّلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ ( Ash-shalaatu khairum minan-nauum )
yang artinya “ Sholat itu lebih baik dari pada tidur ” dan dibaca 2x setelah lafadz Hayya 'alal-falaah
( حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ ).
Dengarkan Suara azan pada video berikut :
Disunahkan bagi orang yang
mendengarkan azan baik laki-laki maupun wanita untuk :
a. Mengucapkan
seperti yang diucapkan mu’azin , kecuali dalam bacaan “Hayya
‘alas-shalah” dan bacaan “Hayya ‘alal falah” orang yang
mendengarkannya mengucapkan “laa hawla wala quwwata illa billahil ‘aliyyil
adzim”.
b. Pada
saat mu’azin melafalkan الصَلاَةُ
خَيْرٌ مِنَ النَوْمِ maka kita dianjurkan
mengucapkan صَدَقْتَ وَبَرَرْتَ وَاَنَا عَلَى
ذَالِكَ مِنَ الشَاهِدِيْنَ
c. Setelah
azan selesai disunahkan untuk bersalawat kepada nabi dengan pelan bagi yang
azan maupun yang mendengar.
d. Disunahkan
membaca do’a ketika selesai mendengar azan ;
اَللّٰهُمَّ رَبَّ هٰذِهِ الدَّعْوَةِ التَّآمَّةِ، وَالصَّلاَةِ
الْقَآئِمَةِ، آتِ مُحَمَّدَانِ الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَالشَّرَفَ
وَالدَّرَجَةَ الْعَالِيَةَ الرَّفِيْعَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًامَحْمُوْدَانِ
الَّذِىْ وَعَدْتَهُ اِنَّكَ لاَتُخْلِفُ الْمِيْعَادَ يَآاَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
2.
Hukum
azan dan ikamah
Hukum azan menurut
jumhur ulama’ adalah sunah muakkadah, yaitu bagi laki-laki yang dikerjakan di
masjid untuk shalat wajib lima waktu dan shalat jum’at. Sedangkan selain untuk
shalat tersebut, tidak disunahkan untuk mengumandangkan azan, misalnya shalat
idul Fitri, shalat idul Adha, shalat tarawih, shalat jenazah, shalat gerhana
dan lain sebagainya. Sebagai gantinya digunakan seruan dengan lafal “Ash-salatu
jamiatan” ( الصَّلاَةُ
حَامِعَةُ )
3.
Syarat
azan dan ikamah
Untuk dibenarkannya azan, maka ada
beberapa syarat yang harus terpenuhi sebelumnya. Di antara syarat-syarat azan
adalah :
a. Telah masuk waktu ; seseorang
mengumandangkan azan harus masuk waktu shalat fardhu, kecuali azan subuh yang
pernah dilakukan 2 kali di masa Rasulullah Saw. Yaitu azan yang pertama sebelum
masuk waktu subuh (1/6 malam terakhir), azan yang kedua adalah azan yang
menandakan masuknya waktu subuh (saat fajar shadiq sudah menjelang).
b. Harus BerbahasaArab ; Azan
yang dikumandangkan dalam bahasa selain Arab tidak sah.
c. Tidak Bersahutan ; Bila
azan dilakukan dengan cara sambung menyambung antara satu orang dengan orang
lainnya dengan cara bergantian, hukumnya tidak sah.
d. Muslim, Laki, Aqil, Baligh ; Azan
tidak sah apabila dikumandangkan oleh non-muslim, wanita, orang tidak waras
ataupun anak kecil.
e. Tertib Lafatnya ; tidak
diperbolehkan untuk terbolak-balik dalam mengumandangkan lafal azan.
4.
SUNAH
AZAN
Disunahkan orang yang
mengumandangkan azan juga orang yang mengumandangkan ikamah, namun bukan
menjadi keharusan yang mutlak, lantaran di masa Rasulullah Saw. Bilal ra.
Mengumandangkan azan dan yang mengumandangkan ikamah adalah Abdullah bin Zaid.
Adapun sunah-sunah azan adalah
sebagai berikut ;
a. Hendaknya
mu’azin suci dari hadas besar dan kecil
b. Hendaknya
mu’azin berdiri menghadap kiblat
c. Menghadapkan
wajah dan lehernya ke sebelah kanan ketik mengucapkan “Hayya ‘alas-shalah” dan
ke sebelah kiri ketika mengucapkan “Hayya ‘alal falah”
d. Hendaknya
mu’azin memasukkan dua jari ke dalam telinganya
e. Hendaknya
mu’azin mengeraskan suaranya ketika azan
Menarik sekali materinya, Bu. Banyak generasi muda yg kurang paham menjawab adzan. Mudah2an dgn membaca postingan ini, mereka bisa lebih paham.
BalasHapusBetul sekali pak, memang banyak anak-anak sekarang ini yang mengabaikan mu'azin pada saat azan, mereka tidak menjawab azan malah mereka lebih asyik dengan aktifitasnya sendiri. Semoga postingan ini bermanfaat dan Terima kasih pak usman.
HapusOnline Casino: Play With No Download or Registration
BalasHapusPlay and win 샌즈카지노 at online casino. Online casino no download - no registration required. Play now with the best 바카라 사이트 online casinos and 온카지노 games for money on your
Blackjack - Casinos & Sportsbooks - JTM Hub
BalasHapusCasinos & Sportsbooks · 1. Hollywood Casino 안양 출장마사지 at Penn National Race Course · 2. Hollywood 여주 출장마사지 Casino at 포항 출장마사지 Charles Town Races · 3. Ameristar Casino at 구미 출장샵 San 안동 출장샵 Manuel